Dengan segala hormat, saya berpikir kalau ada nama untuk satu sajak berbentuk tetap maka orang yang paling berhak mendapatkan itu adalah Sapardi Djoko Damono. Karena itu saya mengusulkan sajak yang saya sebut sebagai sajak sapardian. #sapardian
Sajak sapardian bukan aliran, bukan gaya ucap, tapi bentuk sajak formal. Bentuknya saya ambil dari sajak beliau yang paling terkenal "Aku Ingin". Dua bait, masing-masing enam larik. #sapardian
Tentang itu saya jelaskan di sini. Intinya ya sajak "Aku Ingin" itu. Sajak imajis-liris, yang menurut saya memang berakar dari kultur Indonesia. Pantun itulah akarnya. Apa yang memukau Marsen fsn diperkenalkan ke Eropa sebagai "lirik"-nya bahasa Melayu. https://matapuisi.com/2016/11/04/ini-sajak-sapardian-yang-sudah-penyair-jangan-ambil-bagian/
Percobaan sajak #sapardian REDAKAN raguku dengan pelukan Khadijah dengan rengkuh tanganmu yang lebih hangat dari dingin malam dan gua Tenangkan takutku dengan bisik Khadijah kata percaya pertama yang kudengar dari engkau bahkan ketika aku meragukan aku https://matapuisi.com/2020/03/12/dengan-pelukan-khadijah/
AKU lewati jalan itu sendiri, dan engkau tak ada, aku bayangkan seratus matahari di belakangku mencipta seratus bayangan Aku lewati jalan itu sendiri, dan kenangan itu ada, aku seperti pulang dari sebuah unjuk rasa, memunguti sampah yang kau tinggalkan. https://matapuisi.com/2016/11/04/sajak-sapardian-2-seperti-pulang-dari-sebuah-unjuk-rasa/
Sumber asli di Twitter: https://twitter.com/jurubaca/status/1284702877152243714