Untuk mahasiswa pengantar Ilmu Ekonomi,sebuah utas Kenapa penanganan ekonomi harus memperhatikan aspek kesehatan? Data secara konsisten menunjukkan pembalikan ekonomi terjadi Juni. Data Google mobility sampai 17 Juli juga konsisten Aktifitas mulai kembali, namun dibawah normal
Soal yg hrs dijawab: apakah setelah pembalikan ini, perbaikan akan terus terjadi (V)? Atau flat (L)? Atau ada pembalikan namun memakan waktu lama (U)? Data Google sampai dg pertengahan July kemarin menunjukkan pemulihan bulan Juni cepat, namun setelah itu agak flat.
Artinya re-opening jelas membawa dampak positif. Namun sampai seberapa jauh ia mengembalikan ekonomi? Harapan kita tentu seterusnya. Persoalannya adalah aktifitas tak mungkin normal 100% sampai pandemi selesai. Mengapa?
Selama pandemi masih ada, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Salah satunya adalah menjaga jarak. Menjaga jarak memiliki implikasi ekonomi, karena itu artinya ada keterbatasan dalam volume. Contohnya: pesawat dengan protokol kesehatan tak mungkin punya load factor 100%
Bioskop, restauant, mall dsb, harus membatasi jumlah pengunjung. Selain itu, kekuatiran akan pandemi, pilihan berbelanja online, tabungan yang dimiliki kelas menengah atas, memungkinkan mereka untuk memilih tetap tinggal dirumah atau keluar.
Studi internal dg menggunakan data Google menunjukkan bahwa setelah re-opening, rata-rata kunjungan ke supermarket, mall, toko masih dibawah 46%. Apakah dengan jumlah ini dunia usaha akan survive?
Dengan protokol kesehatan yang baik, maka jumlah orang akan dibatasi. Didalam ekonomi ada satu faktor penting yang menentukan sebuah usaha akan bertahan atau tidak: skala ekonomi. Mengapa?
Kita tahu dalam menjalankan usaha ada yang namanya biaya tetap dan variable. Biaya tetap harus dibayar terlepas kita berproduksi atau tidak, mis: sewa gedung, pembangunan pabrik dsb. Biaya tetap ini akan semakin menurun per unit nya jika volume produksi bertambah.
Karena itu semakin besar skala ekonomi, semakin murah biaya tetap per unitnya. Selain itu ada biaya variable, yang meningkat sejalan dengan jumlah barang/jasa yang dihasilkan.
Dengan kondisi ini maka bisnis memerlukan economies of scale tertentu agar mencapai Break even point (BEP) (skala output yg dibutuhkan agar keuntungan mulai tercapai). Jika produksi dibawah break even point, maka bisnis akan rugi.
Jika ini yang terjadi, dalam jk. pendek usaha akan tetap berjalan. Upaya apa yg dilakukan untuk survive? Menurunkan variable cost, mis dengan tidak mengambil tenaga kerja baru, atau bahkan merumahkan, membayar gaji sebagian atau PHK.
Disinilah faktor volume atau skala ekonomis jadi penting. Skala ekonomis ini berbeda tiap usaha, tiap perusahaan, tergantung efisiensi. Namun menarik melihat gambaran kasar (tentu ini tdk akurat sekali dan harus dilakukan study dengan baik)
Dari gambaran kasar, airlines industry itu butuh load factor > 60% untuk break even. Hotel akan kesulitan jika occupancy dibawah 40-50%, Restoran akan sulit jika pengunjung < 50%, tentu angka ini harus dikaji lagi
Protokol kesehatan akan membatasi jumlah orang, karena itu tdk mudah untuk mencapai BEP. Akibatnya dalam jk. Panjang perusahan akan merugi. Dengan kondisi seperti ini maka pemulihan ekonomi akan terganggu atau relatif lambat. Yg survive adalah yg punya napas panjang
Majalah the Economist pernah menulis the 90% Economy yang menceritakan bgm ekonomi hanya berfungsi 90%. Ekonomi yang tak berfungsi 100% akan punya dampak yang besar dalam soal pemulihan, inequality, lapangan kerja dsb
Dunia usaha memang bisa melakukan inovasi dg pindah ke online utk mengurangi cost, membuka usaha outdoor (spt resto), spy protokol kesehatan terpenuhi tanpa mengurangi volume atau support dari pemerintah. Disini kebijakan hrs dilihat dalam sequence
Jika aktifitas ekonomi mulai normal, disini saya baru melihat insentif pajak berguna. Ketika ekonomi belum berjalan, jump start harus dilakukan dengan mendorong daya beli melalui konsumsi, melalui BLT. Baru setelah itu diikuti kebijakan moneter, penjaminan kredit, subsidi bunga.
Tetapi itu semua ada limitnya.BEP tdk akan tercapai jika skala ekonomis terganggu oleh pandemi. Pemulihan ekonomi hrs dilakukan sejalan dengan upaya mengatasi pandemi. Ini bkn soal memilih ekonomi atau kesehatan.Tanpa memperhatikan aspek kesehatan, pemulihan ekonomi akan terbatas
Sumber asli di Twitter: https://twitter.com/ChatibBasri/status/1285443220336332805