logo
Selamat datang di GNFI Note, jika ingin dibuatkan Note silakan reply utas/thread baik, menarik, dan bermanfaat yang ada di Twitter, mention @gnfinote tambahkan kata kunci noted atau noted #backward untuk thread lama dengan mention di tweet terakhir.

PENULISAN IMBUHAN "DI" DAN "PUN" DALAM BAHASA INDONESIA A thread ~

PENULISAN IMBUHAN "DI" DAN "PUN" DALAM BAHASA INDONESIA A thread ~

Bagi sebagian orang yang mempelajari bahasa Indonesia secara mendalam, pasti suka dibikin gregetan dengan orang-orang mungkin masih belum tau tentang cara penulisan imbuhan di dan pun yang baik dan benar. Membaca penulisan di dan pun yang tidak tepat itu bahaya, bikin emosi. 😂

Jadi, sebenarnya… dipisah atau digabung? Daripada marah-marah ke orang-orang yang menulis kata di secara tidak tepat, mari kita mundur dulu ke belakang untuk tahu asal-muasalnya.

Jauh sebelum ejaan yang sekarang berlaku dalam bahasa Indonesia, kita pernah mengalami masa ejaan lama berjaya, mulai dari Ejaan Van Ophuijsen (1901), yang kemudian diikuti dengan Ejaan Suwandi diambil dari nama Menteri Kependidikan dan Kebudayaan saat itu sejak 17 Maret 1947.

Ejaan Suwandi menawarkan beberapa hal, di antaranya: kata di, baik sebagai kata depan maupun imbuhan, ditulis serangkai atau digabung tanpa spasi. Jadi, kita bisa menulis kata-kata ini tanpa perlu takut salah. dikebun, distasiun sebagaimana kita menulis dibaca atau disimpan.

Ejaan Suwandi berakhir pada tahun 1972, digantikan oleh EYD alias Ejaan Yang Disempurnakan pada masa Menteri Mashuri Saleh. Peresmian EYD kala itu dilakukan dengan digantinya nama jalan dekat kantornya, Djl. Tjilatjap, menjadi Jl. Cilacap. Nah, sekarang balik lagi ke masa kini~

Sederhananya, kita udah nggak satu generasi lagi sama Bapak Suwandi. Ejaan Suwandi bahkan udah nggak berlaku, jadi nggak perlulah kita repot-repot menggunakannya lagi. Daripada terus-terusan salah menuliskan kata di, lebih baik kita pahami sekali lagi aturan ini:

Masih bingung?

Masih bingung juga? Singkatnya, kata "di" sebagai imbuhan yang ditulis terangkai adalah DI + KATA KERJA. Selain aturan itu, tulislah dengan terpisah, sayangku~

Sekarang lanjut ke imbuhan pun yang juga masih menjadi masalah berbagai orang dalam penulisannya, termasuk gue sendiri yang kadang juga masih suka salah. Banyak dari kita yang masih suka menggabungkan apa yang seharusnya dipisah dan memisahkan apa yang seharusnya digabung.

Padahal, sebagai kata yang berarti juga (atau jua), kata pun selalu ditulis terpisah, KECUALI pada 12 bentuk di bawah ini yang merupakan kata hubung. Apa aja katanya?

Meskipun begitu, kata adapun, bagaimanapun, maupun, dan sekalipun bisa juga ditulis terpisah jika dalam kalimat dimaksudkan sebagai kata juga. Sebagai referensi, kalian bisa baca tweetnya mas Ivan Lanin. https://twitter.com/ivanlanin/status/991121006814101505

Jadi begitu lah aturan penulisan yang digabung dan dipisah. Gue memberitahukan ini juga bukan serta merta gue selalu benar dalam menulis. Justru gue juga masih suka salah dan sering banget kebingungan ketika nulis dua imbuhan ini, dan harus balik googling biar buat cari tahu.

Kita sama-sama belajar, biar sama-sama bisa dan gak salah lagi dalam menulis bahasa kita sendiri.

Sumber asli di Twitter: https://twitter.com/oceeenn/status/1301369262762721280

Baca Note menarik lainnya