logo
Selamat datang di GNFI Note, jika ingin dibuatkan Note silakan reply utas/thread baik, menarik, dan bermanfaat yang ada di Twitter, mention @gnfinote tambahkan kata kunci noted atau noted #backward untuk thread lama dengan mention di tweet terakhir.

GEDUNG DPR KAYAK "ANU"? TERINSPIRASI DARI "YONI"? Ah, emang iya sejarahnya begitu?...

GEDUNG DPR KAYAK "ANU"? TERINSPIRASI DARI "YONI"? Ah, emang iya sejarahnya begitu? —ulasan singkat—

Sehubungan dengan rapat anggota dewan yang bikin banyak orang darah tinggi, kemaren ada twit beginian melintas di timeline gue. Udah gue duga, di bagian reply-nya pasti ada yang menyangkutpautkan Gedung DPR dengan lambang "yoni". Padahal, sejauh yang gue baca, nggak begitu. https://twitter.com/akbarsalonpas/status/1313129925180747776

Bahas sejarah pembangunan gedung ini dulu sedikit. Semua berawal saat Bung Karno saat itu mau membentuk poros dunia baru: The New Emerging Forces buat menandingi dua blok negara yang udah ada saat itu (Blok Barat dan Blok Timur). Untuk itulah diperlukan gedung u/ markas besar.

Setting tahunnya sekitar 1965. Untuk menyelenggarakan Konferensi NEFO (CONEFO), Bung Karno mau membuat kompleks gedung yang bakal jadi saingan Markas PBB di New York. Kala itu, dibuatlah sayembara singkat. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo menang. 📸 https://arsitekturindonesia.org/

Dikutip dari artikel majalah Tempo 2011: Soejoedi dibantu sembilan mahasiswa, salah satunya adalah Pak Slamet Wirasonjaya, Guru Besar Arsitektur ITB. Pak Han Awal waktu itu menjadi penasihat operasional proyeknya.

19 April 1965, dimulailah pemancangan tiang pertama oleh Mayor Jenderal Suprayogi, Menteri PU saat itu. Nah, gimana soal bentuk kubah tempurung itu sendiri? Ceritanya gimana? Emang terinspirasi dari yoni atau kelamin perempuan? Jawabannya (sejauh ini) bukan.

Bentuk ini murni karena teknis. Karena Soejoedi (atau timnya) gagal membentuk kubah bulat sempurna, alhasil kubah tersebut malah terpotong jadi dua bagian. [Han Awal, dikutip TEMPO] Karena membentuk seperti sayap, barulah dari sana ditarik unsur filosofinya: kepak sayap Garuda.

Versi tambahan dari artikel di https://arsitekturindonesia.org/: Kenapa kubah? Karena pengaruh rancangan Oscar Niemeyer di Brasilia.

Saat itu, oleh (((PEMERINTAH BRASIL))), Oscar Niemeyer baru aja kelar bikin Kota Brasilia, ibu kota baru yang dirancang dengan tampilan arsitektur modern. Salah satu yang paling ikonis ya gedung kongresnya. Ini yang menginspirasi, mengingat Bung Karno ars. modernis banget.

Setelah kemerdekaan, Bung Karno mau membuat Jakarta sebagai kota indoktrinasi, kota teladan, dan kota cita-cita. Caranya? Lewat arsitektur modern. Brasilia menjadi salah satu referensinya. [Buku Tegang Bentang]

Singkatnya: -Bung Karno demen sama Brasilia, -Soejoedi terinspirasi dari kubah Niemeyer, -Ada "kecelakaan" waktu bikin studi bentuk, eh malah ikonis. Nggak pernah diceritakan bahwa Monas adalah lingga alias titit, Gedung DPR adalah mmk-nya. Nggak ada literatur yang bilang gitu.

Sumber lain: Kutipan cerita dari Buku "Gedung DPR-MPR RI: Sejarah dan Perkembangannya" oleh @ramydhia. Sama. Di buku itu nggak disebutkan bahwa Gedung DPR menyimbolkan Yoni dan Monas adalah Lingga-nya. https://twitter.com/ramydhia/status/1243246165849591808

Sumber lain: Artikel Detik (2016) yang mengutip wawancara dari Majalah Intisari tahun 1991. Sayap yang kebelah itu dikerjakan timnya Soejoedi, dibawa ke Ir. Sutami sebagai pelaksana proyeknya, ternyata itung-itungan strukturnya bisa dibikin. Nggak ada cerita lingga-yoni samsek.

Hal ini berbeda dengan Tugu Monas yang memang terang-terangan sering dibilang bahwa terinspirasi dari bentukan lingga-yoni. Tugu Monas, jelas lingga-yoni. Gedung DPR? Bukan. Nah, terus dari mana "urban legend" Monas adalah lingga (titit) dan Gedung DPR adalah yoni berasal?

Artikel tertua di internet yang bilang DPR adalah Yoni dan Monas adalah lingga itu berasal dari LIPUTAN6 Citizen, alias blog orang. 2011. Sayangnya, si penulis nggak nulis sumber jelas. Nama penulisnya pun cuma Widodo doang. Widodo yang mana? Kurang tau. https://m.liputan6.com/citizen6/read/325133/makna-filosofis-arsitektur-gedung-dpr-dan-monas

Tulisan lain dari orang tahun 2016. Latar belakangnya bukan arsitektur juga. Nggak ada referensi bukunya juga. Tulisan-tulisan inilah yang akhirnya teramplifikasi jadi "fakta internet", padahal aslinya mah bukan. https://www.kompasiana.com/annamaniac/57096541719373e407506827/filosofi-seksualitas-linggayoni-pada-bangunan-monas-dan-gedung-dprmpr

KENAPA BUKAN? 1. Gedung itu sejak awal diniatkannya sebagai Markas NEFO, buat konferensi. Bukan diperuntukkan sebagai Gedung Parlemen Indonesia. Saat itu, Gedung DPR kita ada di Lapangan Banteng, bekas gedung societiet. Sekarang jadi gedungnya Kemenkeu. ↓↓↓ https://twitter.com/potretlawas/status/1026404655834656770

2. Setiap MPRS melakukan Sidang Umum pun dulunya dilakukan di Istora Senayan. Pidato pertanggungjawaban Bung Karno yang Nawaksara kejadiannya di Istora. Pelantikan Soeharto sebagai pejabat presiden juga di sana. Bukan di Gedung Conefo (DPR/MPR sekarang).

Gimana ceritanya Gedung Conefo dipake jadi Gedung DPR/MPR? Semua gara2 ketidakstabilan politik 1965-1966. Ada Supersemar, Pak Harto punya kekuasaan besar, NEFO dibubarin, gedung dilanjutin. Daripada mangkrak? Dikutip dari buku lawas yang ditulis ulang di https://soeharto.co/

Dengan demikian, argumen yang berkata bahwa "MONAS adalah lingga (titit) yang melambangkan BAPAK di EKSEKUTIF, sedangkan GEDUNG DPR adalah Yoni (mmk) yang melambangkan IBU di LEGISLATIF" menjadi lemah dan patah. Wong sedari awal gedung itu bukan dirancang sebagai Gd. Parlemen.

Dengan demikian pula, bisa dibilang bahwa (sejauh ini), pendapat di atas hanyalah "cocoklogi" belaka, semacam urban legend aja. Poinnya: semua orang bebas & berhak menafsirkan sesuatu atas apa yang diliat sama matanya, tapi plis, jangan "mengaburkan" fakta dan bikin fakta alter.

Gue bilang mirip kura-kura. Ada yang bilang sayap garuda. Ada yang bilang mirip "anu". Ada yang bilang BH kebalik. Ada yang bilang ini dan anu. Ya boleh-boleh aja, tapi jangan dijadiin "fakta internet" yang bakal dikutip buat di tugas-tugas makalah keleuus. Jadi sesat malahan.

Tapiii, yang terdokumentasi di buku resmi keluaran DPR/RI ya memang kepakan sayap garuda. Bukan yang lain. Tolong dicatat, buat anak sekolah yang bikin makalah, atau anak arsitektur yang lagi ada tugas sejarah. Sampe di makalah u bilang bentuk yoni, kutandai kau ya. Hadehhhh~

SEKIAN! Referensi: [1] Tegang Bentang: 100 Th Perspektif Arsitektural di Indonesia. [2] Di Balik Pascakolonial: Arsitektur, Ruang Kota, dan Budaya Politik di Indonesia [3] Zaman Baru Generasi Modernis: Sebuah Catatan Arsitektur [4] Membuka Selubung Cakrawala Arsitek Soejoedi

Btw, MUSEUM DPR RI bisa dikunjungi secara virtual juga loh! Liat deh koleksinya! https://poly.google.com/view/4x2zB8M_Uop cc @bimaofficial sang 'kuncen' museumnya. Hehehe.

DAPET CERITA LENGKAPNYA DARI BUKU DPR GUYS!!! Pelajaran: kalo bikin maket, jangan menyerah. Iseng utak-atik aja.

Sumber asli di Twitter: https://twitter.com/rizkidwika/status/1313451557032091649

Baca Note menarik lainnya